Selasa, 13 Januari 2015

MAKALAH BANGUNAN



MAKALAH
Diajukan Pada DiskusiKelasMata Kuliah
Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
DosenPembimbing
Dr. H Sofwan Manaf, M.Si
Logo STAI Darunnajah.jpg

 
Di Susun Oleh :
INAYAH MAULIYA
NURUL HUDA AL-QUR’ANI
USMAN
SEMESTER :V (PAGI)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (TARBIYAH)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUNNAJAH
JAKARTA
2014 M / 1436 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan berbagai nikmat kepada hambanya, khusus nya nikmat kekuatan yang telah dilimpahkan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul keuagan pada mata kuliah menejemen lembaga pendidikan Islam.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pak Dr. H Sofwan Manaf M.Si selaku dosen mata kuliah menejemen lembaga pendidikan Islam yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah atau tugas- tugas selanjutnya
Semoga Allah selalu senantiasamemberikanbimbingan, petunjuk, danperlindungankepadakitasemua. Amin YaaRabbalAlamin


                                                                        Jakarta,18,November, 2014


BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu aspek yang seharusnya mendapat perhatian utama dari setiap administrator pendidikan adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan umumnya mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan, seperti: gedung, ruang belajar / kelas, alat-alat / media pendidikan, meja, kursi dan sebagaianya. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti : halaman, kebun /taman sekolah, jalan menuju ke sekolah.
Sarana dan prasarana pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokan dalam empat kelompok, yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building, equipment, and furniture). Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan dengan baik. Pengelolaan yang dimaksud meliputi: 1) perencanaan, (2) Pengadaan, (3) Inventarisasi, (4) Penyimpanan, (5) Penataan, (6) Penggunaan, (7) Pemeliharaan.
Dalam sebuah bangunan sarana dan prasarana pendidikan khususnya lahan, bangunan dan perlengkapan sekolah lainnya untuk menggambarkan program pendidikan atau kurikulum sekolah itu. Karena bangunan dan perlengkapan sekolah tersebut diadakan dengan berlandaskan pada kurikulum atau program pendidikan yang berlaku. sehingga dengan adanya kememungkinkan itu fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan.









  

BAB II
PEMBAHASAN

A.   BANGUNAN DAN PEMBELAJARAN
Dalam sebuah bangunan sarana dan prasarana pendidikan khususnya lahan, bangunan dan perlengkapan sekolah lainnya untuk menggambarkan program pendidikan atau kurikulum sekolah itu. Karena bangunan dan perlengkapan sekolah tersebut diadakan dengan berlandaskan pada kurikulum atau program pendidikan yang berlaku. sehingga dengan adanya kememungkinan itu fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan.
Bangunan adalah hal - hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan bangunan. Dalam penyelenggaraan bangunan diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang bahan, konstruksi maupun pelaksanaannya. Bangunan yang dimaksud di atas meliputi :
a. Bangunan yang merupakan hasil karya orang yang mempunyai tujuan tertentu untuk kepentingan perorangan maupun untuk umum.
b. Bangunan yang bersifat penambahan atau perubahan dan telah ada menjadi sesuatu yang lain atau berbeda, tetapi juga dengan tujuan tertentu dan untuk kepentingan perorangan maupun untuk umum.
Misalnya bangunan sekolah, ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber daya dan tujuan penyelenggara pendidikan(http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah(
Sebuah sekolah mungkin sangat sederhana di mana sebuah lokasi tempat bertemu seorang pengajar dan beberapa pesertadidik, atau mungkin, sebuah kompleks bangunan besar dengan ratusan ruang dengan puluhan ribu tenaga kependidikan dan peserta didiknya.
Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya:
1.    Ruang belajaradalah suatu ruangan tempat kegiatan belajarmengajar dilangsungkan.
2.    Ruang kelas atau ruang tatap muka, ruang ini berfungsi sebagai ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara peserta didik dengan pendidik, ruang belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi. Sistem kelas terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah (moving class) dan kelas tetap.
3.    Ruang Praktik / Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan.
Ruang ini mempunyai kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya:
a.     Laboratorium Fisika / Kimia / Biologi
d.    Ruang keterampilan dan lain – lain.
1. Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan proses administrasi sekolah tersebut, pada institusi yang lebih besar ruang kantor merupakan sebuah gedung yang terpisah.
2. Perpustakaan, sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka keberadaan perpustakaan sangat penting. Untuk meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam sebuah buku.
3. Halaman / Lapangan, merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya :
a. Tempat upacara
b. Tempat olahraga
c. Tempat kegiatan luar ruangan
d. Tempat latihan
e. Tempat bermain/beristirahat
Ruang lain diantaranya :
 f.Kantin
g. Ruang organisasi peserta didik (OSIS, Pramuka, dll)
h. Ruang Komite
    i. Ruang keamanan
    j. Ruang produksi, penyiaran dll.
    k. Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
    l. Sistem Informasi Sekolah
   m. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah.
    n. Multimedia pendidikan
    

B.   BENTUK DAN KEBUTUHAN
Sekolah tidak bisa dibangun disembarang tempat. Menurut Frabk W.Banghart sekolah hendaknya dibangun pada tempat atau lokasi yang baik yang dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan siswa. Letak dan lingkungan sekolah adalah salah satu komponen yang dapat menunjang atau menghambat usaha meningkatkan ketahanan sekolah. Dengan memperhatikan pendapat diatas maka tempat atau letak tanah untuk bangunan sekolah harus benar-benar memperhatikan, dan mempertimabangkan keadaan lingkungan sekolah, kebutuhan murid-murid sekolah, serta kurikulum sekolah itu sendiri.
Syarat - syarat yang harus diperhatikan antara lain:
a. Mudah dicapai dengan berjalan kaki ataupun berkendaraan.
b. Cukup luas, bentuk maupun tempat yang memenuhi kebutuhan.
c. Mudah menjadi kering jika digenangi air, bebas dari pembusukan dan tidak merupakan tanah yang konstruksinya adalah hasil buatan / timbangan / urugan.
d.  Tanahnya yang subur, sehingga mudah ditanami dan indah pemandangan alam sekitarnya.
Sekolah merupakan lembaga tempat mendidik anak agar menjadi warga Negara yang kreatif dan produktif. Untuk itu menurut adanya gedung yang memadai sehingga pada tiap murid ada perasaan bangga dan bersekolah selama dididik dalam gedung tersebut. selain itu untuk menumbuhkan penghormatan murid terhadap lembaga tempat ia di didik, sehingga sekolah didirikan dalam lingkungan yang cukup terhormat.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu bangunan yang ideal, J.Mumusung mengemukakan sebagia berikut:
a. Memenuhi kebutuhan dan syarat.
b. Ukuran dan bentuk ruangan disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Datangnya dan Masuknya sinar matahri harus diperhatikan, yaitu dari arah sebelah kiri.
d.Tinggi rendahnya tembok, letak jendela dan kusen disesuaikan dengan kondisi anak-anak.
e. Penggunaan warna yang cocok
f. Aman, artinya material dan kontruksi bangunannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan baik kekuatan / kekokohan bangunan itu sendiri, maupun pengaruh erosi, angin, getaran, petir dan pohon yang berbahaya.
g. Menurut syarat kesehatan, sinar matahari cukup bagi setiap ruangan memungkinkan adanya pergantian udara yang segar selalu.
h. Menyenangkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan dan tak saling mengganggu.
i. Dapat memungkinkan untuk memperluas tanpa memakan biaya lagi yang besar.
j. Fleksibel, artinya melihat kebutuhan hari depannya dan dapat puladirubah-rubah setiap saat diperlukan.
k. Memenuhi syarat keindahan .
l. Ekonomis




C.   HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
1.    Perencanaan
Menurut Bintoro Tjokromidjojo, manfaat perencanaan adalah dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal - hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas, dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi. Penggunaan dan alokasi sumber - sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif.
Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan. Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni : Sebuah rencana situs adalah sebuah rencana arsitektur , arsitektur lanskap dokumen, dan rinci gambar teknik perbaikan yang diusulkan untuk diberikan. Sebuah rencana situs biasanya menunjukkan jejak bangunan, travelways, parkir, fasilitas drainase, saluran pembuangan sanitasi, saluran air, jalan, penerangan, dan lansekap dan taman elemen.( Departemen Pembinaan dan Pengembangan Land Development. Pemerintah Loudoun County. Diakses pada 11 Februari 2009)

2.    Peruntukan Lahan
Merupakan salah satu penataan lahan yang berbasis pada peningkatan lahan itu sendiri. Maksudnya adalah lahan yang semula kurang dioptimalkan, kemudian diadakan penataan terhadap lahan tersebut agar dapat lebih bermanfaat. Penataan yang dilakukan tidak hanya terbatas pada penataan lahannya saja, melainkan beserta manajemen, aktivitas, dan bangunan yang berada di atas lahan itu.
Adanya penataan lahan dengan metode peruntukan lahan ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya meliputi :
1. Memungkinkan dilakukannya suatu pembangunan terencana terhadap lahan dan jaringan infrastruktur, sehingga bisa dihindari terjadinya pembangunan “lompatan katak”, dimana berbagai fungsi lahan campur aduk dalam satu kawasan.
2. Dapat mengendalikan laju dan lokasi pembangunan perkotaan yang baru, karena pemerintah memiliki kekuasaan penuh dalam menata kembali peruntukan lahan untuk proses pembangunan dan penyediaan infrastruktur.
3. Memperjelas status kepemilikan lahan dan sistem pendaftaran tanah. Dengan status kepemilikan lahan yang jelas, nantinya juga dapat menyebabkan peningkatan pendapatan masyarakat dari pajak properti.
4. Dapat meningkatkan kesetaraan dalam distribusi lahan, sehingga lahan tidak hanya dimanfaatkan bagi kalangan pemilik lahan di dalam kawasan saja, tetapi bisa juga menjadi sarana untuk memberikan akses dalam pembangunan perumahan berpenghasilan rendah

3.    Site Plan
Site plan adalah rencana tapak. Pengertian Site plan adalah gambar dua dimensi yang menunjukan detail  dari rencana yang akan dilkukan terhadap sebauh kaveling tanah, baik menyagkut rencana jalan, utilitas air bersih , listrik, dan air kotor, fasilitas umum dan fasilitas sosial. Siteplan dalam dunia properti mungkin juga mencakup serta cluster- cluster perumahan yang direncanakan.
Adapun persyaratan untuk mendirikan bangunan adalah:
Ketentuan Umum
1. Izin Mendirikan Bangunan adalah Izin tertentu yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka mendirikan Bangunan secara fisik berdasarkan Undang-Undang No.18 tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah jo. Undang-Undang No.34 tahun 2000 tentang Perubahan Atas UU No.18 Tahun 1997
2. Bangunan yang dimaksud adalah sesuatu yang didirikan atau dibangun yang melekat pada tanah
3. Ijin Mendirikan Bangunan sekaligus berlaku bagi penggunaan bangunan
4. Jangka waktu berlakunya Izin Mendirikan Bangunan selama bangunan itu berdiri dan tidak ada perubahan bentuk.
Kriteria Penerbitan
1. Peletakan bangunan sesuai dengan ketentuan teknis : garis sepadan bangunan, Koefisien dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan Ketinggian Bangunan
2. Setiap bangunan yang akan dibangun harus direncanakan peletakannya pada lokasi dalam bentuk Site Plan dan atau Gambar Situasi.
3. Site Plan bangunan yang akan dibangun terlebih dahulu mendapat Pengesahan Site Plan.

4.  Zona publik, semi private, dan private
Zona-zona dalam hunian ini dikelompokkan diantaranya sebagai berikut :
1.    Zona public yang bersifat umum, di mana semua orang dapat mengakses    ruangan tersebut tanpa ada batasan-batasan.
Contoh : teras dan ruang tamu
Penempatan zona publik sebaiknya di lokasi yang mudah dilihat dan diakses baik dari depan atau belakang rumah dan dapat juga di tengah-tengah bangunan sebagai pusat sirkulasi.
2.    Zona semi publik (semi privat) yang bersifat setengah umum di mana semua orang dapat mengakses maupun memakainya, tapi ada kondisi - kondisi tertentu di mana tidak dengan beban menggunakannya.
Contoh : kamar mandi, ruang keluarga, dan ruang makan.Penempatan zona semi publik sebaiknya di lokasi yang agak sulit diakses dan tidak dengan leluasa dipandang.
3. Zona privat yang bersifat sangat tertutup di mana tidak sembarang orang boleh mengaksesnya atau menggunakannya tanpa ada izin dari pemiliknya.
Contoh: ruang tidurpenempatan zona privat di lokasi yang bersifat tertutup dan sulit diakses.



















DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pembinaan dan Pengembangan Land Development . Pemerintah Loudoun County. Diakses pada 11 Februari 2009.

Rosyadi Slamet, Paradigma Baru Manajemen Pembangunan. Yogyakarta Gava Media 2010
Wrihatnolo Randy R dan Riant Nugroho D, Manajemen Pembangunan Indonesia Penghantar dan Panduan. Jakarta PT. Elex Media Komputindo 2006



Tidak ada komentar:

Posting Komentar